Minggu, 30 Juni 2013

Pencuri di Yogya Hanya Butuh Lima Detik untuk Gondol Motor

TRIBUNNEWS.COM, YOGYAKARTA -  
Empat pencuri sepeda motor anggota kelompok Palembang ditangkap jajaran Polresta Yogyakarta. Setidaknya 17 unit sepeda motor berbagai jenis keluaran tahun 2012-2013 disita sebagai barang bukti.
Pencuri di Yogya Hanya Butuh Lima Detik untuk Gondol Motor
Para pelaku kini mendekam di tahanan Mapolresta, menjalani rangkaian pemeriksaan. Mereka adalah Sahrum (22) asal Lombok, Nusa Tenggara Barat dan adik kandungnya, Gatot (20) yang bertugas sebagai penadah. Dua lainnya yaitu Rico (20) dan Dodi (20) asal Palembang.
Para pelaku ini rupanya memang mengincar sepeda motor jenis terbaru. Meski lubang kunci sepeda motor jenis baru sudah dilengkapi pengaman lebih canggih, namun pelaku mengaku dapat mengakalinya dengan kunci letter Y. Rico mengakui hal itu.
Saat ditemui di Mapolresta, dia bahkan memperagakan bagaimana menggunakan alat tersebut saat beraksi.
Memegang kunci letter Y, Rico memasukkan ujungnya ke lubang kunci sepeda motor jenis Vixion. Dua tangannya memegang kuat-kuat kunci tersebut lalu memutarnya.
"Kalau lancar bisa lima detik berhasil," kata Rico kepada Tribun Jogja di Mapolresta Yogyakarta, Selasa (25/6/2013).
Rico selama ini berperan sebagai pemetik. Demikian juga Sahrum dan Dodi. Sementara, Gatot bertugas menadah hasil curian. Dari tangannya, sepeda motor tersebut lalu dikirim ke Jakarta dan dilanjutkan ke Palembang.
Kasat Reskrim Polresta Yogyakarta, Kompol Dodo Hendro Kusumo, Selasa (25/6/2013), mengatakan, seorang dari empat pelaku, Sahrum, terpaksa ditembak kakinya. Pasalnya, saat hendak ditangkap di kosnya di Umbulharjo, dia memberontak. Polisi terpaksa melumpuhkannya. Penangkapan itu dilakukan bekerjasama dengan beberapa anggota Polsekta.
"Sr yang ditembak kakinya. Setelah kami kembangkan dia menyimpan tiga unit motor curian," ujar Dodo.
Menurutnya, penangkapan empat pelaku tersebut pada 14 Juni lalu. Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi mendatangi lokasi kos Sahrum. Dari keterangan Sahrum maka dipastikan tiga lainnya terlibat. Mereka lalu ditangkap di lokasi terpisah di Umbulharjo.
Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan dua pelaku Gatot dan Sahrum merupakan mahasiswa di Yogyakarta. Dua lainnya pengangguran yang indekos untuk melancarkan aksinya. "Kebanyakan yang menjadi sasaran daerah kampus dan kos-kosan," kata Dodo.(Joko Widiyarso)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar