RMOL. Sekretaris Tim Sosialisasi Kenaikan BBM Tifatul
Sembiring membantah dana yang digunakan untuk program bantuan langsung
sementara masyarakat (BLSM) pinjaman dari pihak asing.
"Postur
APBN-P kita dari Rp 1600 triliun. Sebagian besar dari pajak. Itu tidak
pinjam," kata Tifatul di gedung DPR Jakarta, Selasa (18/6).
Menurutnya,
pinjaman-pinjaman luar negeri yang dilakukan pemerintah bukan untuk
dana BSM. Melainkan untuk pendanaan program-program multiyears di
beberapa kementerian.
"Tidak ada utang untuk BLSM," tegas Menteri Komunikasi dan Informatika, yang juga mantan Presiden PKS ini.
Diketahui,
kebijakan pemerintah memberikan BLSM sebagai kompensasi kenaikan harga
BBM menimbulkan banyak pertanyaan soal asal usul dana yang digunakan
untuk program itu. Ditengarai, pemerintah mendapat pinjaman dari Asian
Development Bank (ADB) untuk mendanai program BLSM. [zul]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar