Sabtu, 08 Juni 2013

Pengemudi Berusia 105 Tahun

Pengemudi Berusia 105 Tahun: “Saya Tidak Merasa Tua”
Oleh Nick Perry, Associated Press
VIDEO. A 105 ans, il prend toujours le volant
NGATAKI, Selandia Baru (AP) — Bob Edwards sudah lahir sebelum pabrik mobil Henry Ford di Detroit meluncurkan Model T pertamanya. Ia belajar mengemudi dengan menggunakan mobil Prancis yang memiliki tuas, bukan setir. Dan kini ia masih aktif di jalanan, namun sekarang dengan Mistsubishi merah berpenggerak empat roda miliknya.

Pemilik SIM tertua di Selandia Baru itu, salah satu yang tertua di dunia, telah menghabiskan 88 tahun dari 105 tahun umurnya untuk berkendara. Dan ia tidak berencana berhenti. Ia masih terus berolahraga di pusat kebugaran pribadi di rumahnya setiap pagi dan memasak makanan untuk dirinya sendiri dan istrinya yang berusia 91 tahun.

“Sebenarnya, saya tidak pernah merasa tua,” kata Edwards. “Tidak begitu tua.”

Sepanjang hidupnya, Bob Edwards hanya mengalami satu kali kecelakaan dan mendapatkan satu surat tilang karena mengebut. Saat ia mengalami patah tulang pinggul kiri tiga tahun lalu, dokter memintanya untuk berhenti mengemudi selama enam pekan namun ia tidak terlalu menghiraukannya. Lagi pula, menurutnya ia hanya mengemudikan mobil bertransimisi otomatis jadi hanya membutuhkan kaki kanan.

Di Selandia Baru, pengemudi di atas 80 tahun harus menjalani uji kesehatan dan penglihatan setiap dua tahun agar bisa memperpanjang izin. Peraturan serupa juga berlaku di banyak negara di Eropa dan Amerika.

Meski banyak berita yang mengabarkan pengemudi usia lanjut melakukan kesalahan atau menyebabkan tabrakan, namun pengemudi mudalah yang cenderung menyebabkan banyak petaka.

“Pengemudi lanjut usia, yang mengemudi dengan kecepatan lambat, mengalami kecelakaan lebih sedikit dibandingkan pengemudi yang lebih muda,” kata Andy Knackstedt, juru bicara badan transportasi Selandia Baru yang menjalankan uji SIM.

Menurutnya, mendapatkan SIM bagi orang lanjut usia membantu menjaga kemandirian, mobilitas, dan martabat mereka. “Tugas kami adalah menyeimbangkan hal itu dengan kebutuhan untuk memastikan jalan-jalan tetap aman,” tuturnya.

Menurut Guinness World Records, pengemudi tertua di dunia adalah Fred Hale Sr. yang berasal dari Amerika Serikat. Dia mengemudi sampai ulangtahunnya yang ke-108 pada 1998.

Edwards mengemudi tiga kali dalam sepekan ke toko yang berjarak 15 kilometer dari kediamannya. Ia berbelanja setiap Minggu dan membeli koran di hari yang lain. Ia mengatakan bahwa terkadang ia akan berkendara lebih jauh lagi untuk melakukan pemeriksaan kesehatan atau mengunjungi teman-teman.

Ia dibesarkan di Inggris dan belajar mengemudi menggunakan mobil De Dion Bouton milik pamannya.

“Mobil [waktu itu] adalah hal baru. Mobil baru saja populer,” kata Edwards. “Maksudku, itu menakjubkan.”

Ia mendapatkan SIM pertamanya pada 1925 saat berusia 17 tahun. Dua tahun kemudia, ia melihat iklan Bala Keselamatan yang mencari pemuda-pemuda untuk bekerja di ladang koloni-koloni Inggris.

“Mereka memberi tahu saya bahwa Kanada sangat dingin, Australia sangat panas, tapi mereka mengatakan bahwa Selandia Baru cukup baik,” kata Edwards. “Jadi saya memilih Selandia Baru.”

Dia akhirnya membeli mobil Dodge, mengubahnya menjadi truk dan mulai mengangkut getah beku dari Snell Beach di utara kota Auckland. Tak lama setelah itu ia bekerja 16 jam sehari dan mengangkut mentega, bahan kebutuhan rumah tangga, dan gas. Ia membeli beberapa truk baru dan mempekerjakan beberapa pengemudi.

Penjatahan gas saat Perang Dunia II membuat bisnisnya gulung tikar. Selama akhir karirnya, ia menjadi kapten feri wisata dan penyeberangan, “memodifikasi” usianya sendiri sehingga bisa bekerja sampai penerapan batas usia pensiun pada 60 tahun.

Istrinya Lesley berhenti mengemudi sekitar 30 tahun yang lalu. Namun, memang suaminya yang selalu mengemudi dan akan terus mengemudi selama ia bisa.

“Menurut saya, mengemudi telah menjadi bagian dari diri saya,” katanya. “Maksud saya, itulah saya. Saya seorang pengemudi. Dan bisa mengemudikan apa pun. Semuanya.”


Sumber: yahoo...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar