Pengemudi Berusia 105 Tahun: “Saya Tidak Merasa Tua”
Oleh Nick Perry, Associated Press
NGATAKI, Selandia Baru (AP) —
Bob Edwards sudah lahir sebelum pabrik mobil Henry Ford di Detroit
meluncurkan Model T pertamanya. Ia belajar mengemudi dengan menggunakan
mobil Prancis yang memiliki tuas, bukan setir. Dan kini ia masih aktif
di jalanan, namun sekarang dengan Mistsubishi merah berpenggerak empat
roda miliknya.
Pemilik SIM tertua di Selandia Baru itu, salah
satu yang tertua di dunia, telah menghabiskan 88 tahun dari 105 tahun
umurnya untuk berkendara. Dan ia tidak berencana berhenti. Ia masih
terus berolahraga di pusat kebugaran pribadi di rumahnya setiap pagi dan
memasak makanan untuk dirinya sendiri dan istrinya yang berusia 91
tahun.
“Sebenarnya, saya tidak pernah merasa tua,” kata Edwards. “Tidak begitu tua.”
Sepanjang
hidupnya, Bob Edwards hanya mengalami satu kali kecelakaan dan
mendapatkan satu surat tilang karena mengebut. Saat ia mengalami patah
tulang pinggul kiri tiga tahun lalu, dokter memintanya untuk berhenti
mengemudi selama enam pekan namun ia tidak terlalu menghiraukannya. Lagi
pula, menurutnya ia hanya mengemudikan mobil bertransimisi otomatis
jadi hanya membutuhkan kaki kanan.
Di Selandia Baru, pengemudi di
atas 80 tahun harus menjalani uji kesehatan dan penglihatan setiap dua
tahun agar bisa memperpanjang izin. Peraturan serupa juga berlaku di
banyak negara di Eropa dan Amerika.
Meski banyak berita yang
mengabarkan pengemudi usia lanjut melakukan kesalahan atau menyebabkan
tabrakan, namun pengemudi mudalah yang cenderung menyebabkan banyak
petaka.
“Pengemudi lanjut usia, yang mengemudi dengan kecepatan
lambat, mengalami kecelakaan lebih sedikit dibandingkan pengemudi yang
lebih muda,” kata Andy Knackstedt, juru bicara badan transportasi
Selandia Baru yang menjalankan uji SIM.
Menurutnya, mendapatkan
SIM bagi orang lanjut usia membantu menjaga kemandirian, mobilitas, dan
martabat mereka. “Tugas kami adalah menyeimbangkan hal itu dengan
kebutuhan untuk memastikan jalan-jalan tetap aman,” tuturnya.
Menurut
Guinness World Records, pengemudi tertua di dunia adalah Fred Hale Sr.
yang berasal dari Amerika Serikat. Dia mengemudi sampai ulangtahunnya
yang ke-108 pada 1998.
Edwards mengemudi tiga kali dalam sepekan
ke toko yang berjarak 15 kilometer dari kediamannya. Ia berbelanja
setiap Minggu dan membeli koran di hari yang lain. Ia mengatakan bahwa
terkadang ia akan berkendara lebih jauh lagi untuk melakukan pemeriksaan
kesehatan atau mengunjungi teman-teman.
Ia dibesarkan di Inggris dan belajar mengemudi menggunakan mobil De Dion Bouton milik pamannya.
“Mobil [waktu itu] adalah hal baru. Mobil baru saja populer,” kata Edwards. “Maksudku, itu menakjubkan.”
Ia
mendapatkan SIM pertamanya pada 1925 saat berusia 17 tahun. Dua tahun
kemudia, ia melihat iklan Bala Keselamatan yang mencari pemuda-pemuda
untuk bekerja di ladang koloni-koloni Inggris.
“Mereka memberi
tahu saya bahwa Kanada sangat dingin, Australia sangat panas, tapi
mereka mengatakan bahwa Selandia Baru cukup baik,” kata Edwards. “Jadi
saya memilih Selandia Baru.”
Dia akhirnya membeli mobil Dodge,
mengubahnya menjadi truk dan mulai mengangkut getah beku dari Snell
Beach di utara kota Auckland. Tak lama setelah itu ia bekerja 16 jam
sehari dan mengangkut mentega, bahan kebutuhan rumah tangga, dan gas. Ia
membeli beberapa truk baru dan mempekerjakan beberapa pengemudi.
Penjatahan
gas saat Perang Dunia II membuat bisnisnya gulung tikar. Selama akhir
karirnya, ia menjadi kapten feri wisata dan
penyeberangan, “memodifikasi” usianya sendiri sehingga bisa bekerja
sampai penerapan batas usia pensiun pada 60 tahun.
Istrinya
Lesley berhenti mengemudi sekitar 30 tahun yang lalu. Namun, memang
suaminya yang selalu mengemudi dan akan terus mengemudi selama ia bisa.
“Menurut
saya, mengemudi telah menjadi bagian dari diri saya,” katanya. “Maksud
saya, itulah saya. Saya seorang pengemudi. Dan bisa mengemudikan apa
pun. Semuanya.”
Sumber: yahoo...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar