TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terkait dugaan penganiayaan yang dialami Rinaldi (47), penghuni Rusunawa
Pulogebang, oleh petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola
rusun, Kepala Dinas Perumahan DKI Jakarta, Yonathan Pasodung membantah
hal tersebut.
"Penganiayaan itu versi Rinaldi, versi staff saya tidak terjadi
penganiayaan, melainkan klarifikasi penjualan rumah susun. Ada warga
yang melihat akan terjadi perkelahian, tapi semua blok mengatakan tidak
terjadi. Kalo itu rekayasa lebih baik ngga usah ngomong," ujar Yonathan
kepada wartawan di Rusunawa pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, Jumat (14/6/2013).
Dirinya mengungkapkan, tetap mendukung untuk langkah pelaporan yang
telah dilakukan Renaldi kepada pihak kepolisian. Yonathan menegaskan,
jika nantinya terbukti tak terjadi penganiayaan maka pihaknya akan
melakukan pelaporan balik.
"Langkah yang dilakukan Renaldi, saya dukung, kalo betul itu terjadi.
Saya menyesalkan kejadian itu dan saya akan awasi betul. Tapi kalau
fitnah, ini sudah akan diproses kepolisian, saya tidak dalam posisi
membela," katanya.
Diberitakan sebelumnya, Rinaldi mengaku mendapat bogem mentah dari
petugas keamanan, tenaga kebersihan dan pengelola Rusun Pulogebang.
Penghuni Rusunawa
Blok B lantai I No 6 itu dianiaya oknum pengelola lantaran dalam satu
bulan terakhir, beberapa warga korban banjir Penjaringan yang direlokasi
di Rusunawa Pulogebang pada awal 2013 lalu itu, gencar menyampaikan adanya dugaan jual-beli unit Rusunawa Pulogebang.
Dugaan itu pun telah mereka laporkan kepada Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama saat meninjau Rusunawa Pulogebang, pekan lalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar