SBY dengan BLT --- Tahukah SBY Siapa Penerima BLT?
Bantuan langsung tunai yang sekarang diganti menjadi Bantuan Langsung Sementara, sampai kapan ? Juga Raskin, ( Beras untuk orang miskin ) siapa penerimanya?
Pemerintah ingin membantu orang miskin, mengandalkan angka miskin dari BPS. Tahukah Pemerintah bahwa BPS itu tidak memiliki data
orang msikin sama sekali ? Yang dimiliki BPS adalah perhitungan
keberadaan orang miskin berdasarkan asumsi hasil sensus okonomi melalui
Random Sampling.
Akibatnya apa , dengan begitu saja data ( kuota
miskin ) dibagikan dari Pusat sampai Propinsi dan Kabupaten/Kota dan
dari Kabupaten Kota secara % age
Dijabarkan kebawah berdasarkan % age dari jumlah penduduk.
Pengalaman yang lalu ( andai ) 15
% dari jumlah penduduk dinyatakan miskin oleh BPS, maka 15 % itu
sebagai dasar membagi ke Kecamatan , Kelurahan/Desa Bila standar Bank
Dunia tingkat Konsumsi dibawah 2 $ perkapita per hari itu yang dikatakan
miskin, maka angka 15 % itu sebenarnya tidak merata, ada satu
lingkungan yang 100 % penduduknya diatas standar miskin Bank Dunia tapi
sementara itu dalam satu lingkungan ada yang 100 % penduduknya ada
dibawah standar Bank Dunia.
Apa yang dilakukan oleh Camat ? Camat akan membagi
angka itu berdasarkan ratio % age dijabarkan ketiap Desa/Kelurahan
berdasarkan jumlah penduduk secara proporsional. Dapat dibayangkan apa
yang terjadi sebenarnya. BPS yang diandalkan, maka BPS sumber bencana.
Hanya dengan sedikit berfikir, kalau mau berfikir akan tampak sekali
bahwa Rakyat miskin yang seharusnya dibantu , justru sebagian besar
tidak mendapat bantuan karena:
1. Tidak memiliki KTP
2. Tidak memiliki tempat tinggal.
3. Tidak memiliki KK.
4. Tidak diakui sebagai warga RT/RW.
Dilain fihak banyak sekali warga yang mempunyai
tingkat konsumsi diatas 2 $ perkapita/hari ( atau bukan miskin )
memperoleh BLT, denganalasan :
1. Merupakan termiskin diantara orang kaya
2. Merupakan keluarga Kepala Desa/Kelurrahan, perangkat Desa , RT,RW.
3. Mereka yang mendaftar sebagai keluarga miskin dan Ketua RT /RW tidak berani menolak.
Marilah kita buktikan di lapangan, semoga
tulisan saya ini membuka mata para pejabat. Terutama sekali kepada para
Pimpinan Negeri ini yang ngotot bahwa BLT adalah pilihan yang tepat.
Bila ada perangkat BPS atau pemerintah lainnya yang bisa menjawab
pertanyaan saya dari mana dan dengan cara apa BPS / pemerintah dapat
memberikan data valid orang-orang miskin Riil ( bukan hasil Random )
maka BLT baru pantas dikucurkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar