Senin, 24 Juni 2013

Rieke: Sumber dana BLSM dari utang luar negeri

Politisi PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka meragukan rencana pemerintah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) demi kepentingan rakyat. Dia menuding, kebijakan ini dilakukan demi pemenangan partai politik tertentu jelang Pemilu 2014.

Rieke: Sumber dana BLSM dari utang luar negeri
Reike mengatakan, dengan situasi politik menjelang Pemilu, kenaikan harga BBM tidak bisa lagi diletakkan dengan hubungan ekonomi.

"Bagi saya adalah sekali lagi, pada akhirnya dengan situasi politik menuju 2014, kita tidak lagi bisa bicara apakah hubungan ekonomi, BBM akan naik atau tidak," jelas Rieke di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (11/6).

Menurut dia, kebijakan kenaikan harga BBM harus dikaji betul-betul. Apakah kenaikan ini dilakukan untuk rakyat, atau untuk kepentingan penguasa.

"Yang perlu kita waspadai adalah apakah betul BBM harus naik. Kalaupun naik betulkah. Uangnya untuk rakyat atau untuk pemenangan politik di tahun 2014," tegasnya.

Dia mengaku mendapat informasi bahwa dana Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM) yang diberlakukan jika BBM naik, berasal dari utang luar negeri.

"Kita mendapatkan kabar dari beberapa ekonom bahwa BLT atau BLSM kalau jadi dijalankan, sumber dananya dari utang luar negeri," tutur dia.

Oleh karena itu, lanjut dia, PDI Perjuangan dengan tegas menolak kenaikan harga BBM dan pemberian BLSM bagi rakyat miskin.

"Kalau kita sudah instruksi DPP kepada fraksi bahwa kita harus menolak kenaikan BBM tentu dengan argumentasi yang jelas," tandasnya.

[mtf]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar