Info Islami - JAKARTA — Kalau jadi menaikkan harga BBM
bersubsidi, pemerintah berjanji menghibur rakyat miskin dengan program
Bantuan Langsung Sementara Masyarakat (BLSM). Tak dinyana, ternyata dana
yang disiapkan untuk BLSM itu berasal dari bantuan luar negeri.
BLSM yang sering diplesetkan dengan istilah “Balsem” ini diharapkan
pemerintah, dapat meringankan beban derita rakyat miskin akibat kenaikan
harga BBM. Tetapi sebagaimana balsem, rasa hangat yang dapat dinikmati
hanya sekejap.
Yang jelas, derita akan jauh lebih panjang akibat dana yang
dianggarkan untuk membiayai program Balsem ini adalah program yang
dibiayai utang negara. Hal itu tertera di laman situs Asian Development
Bank (ADB), bahwa BLSM bersumber dari utang ADB dengan nama singkatan
proyek DPSP (Development Policy Support Program).
Demikian disampaikan pengamat kebijakan publik, Ichsanuddin Noorsy kepada wartawan, Minggu (2/6)
“Selain itu, program BLSM juga dibiayai oleh Bank Dunia (World Bank) dengan nama proyek DPLP tahap 3,” tegasnya.
Jadi, sudah jelas, kenaikan harga BBM sebenarnya hanya untuk menarik
uang untuk membayar utang pemerintah ke lembaga-lembaga itu.
Hal itu penting diambil pemerintah sebagai langkah karena nilai
rupiah sedang jatuh sehingga mengakibatkan tekanan neraca pembayaran di
tengah membesarnya bayaran cicilan dan bunga utang luar negeri.
“Jadi kegagalan ekonomi yang dicerminkan melemahnya nilai tukar
ditanggung oleh rakyat melalui kenaikan BBM. Soal BLSM bukan bersumber
dari penghematan subsidi,” tegas Ichsanuddin.
“Ayo berhitung. Yang jelas BLSM bagian dari suap pemerintah atas gagasan USAID, Bank Dunia, dan ADB,” ujarnya. (at/ii)
sumber: http://www.berita99.com/berita/8091/ya-ampun-blsm-ternyata-dari-utang-luar-negeri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar