JAKARTA, KOMPAS.com —Presiden Susilo Bambang Yudhoyono
berharap organisasi Front Pembela Islam (FPI) menghentikan tindakan
kekerasan dan main hakim sendiri. Memerangi kemaksiatan dan kemungkaran,
kata Presiden, tidak harus dengan cara-cara yang lebih mungkar.
"Saya yakin FPI bisa melakukan banyak hal yang baik dan berguna bagi
umat dan masyarakat kita," kata Presiden melalui Fan Page Facebook
Susilo Bambang Yudhoyono yang di-posting pada Minggu (21/7/2013) malam.
Hal itu dikatakan Presiden menyikapi bentrok antara FPI dan warga Sukorejo, Kendal, Jawa Tengah, pekan lalu.
Presiden mengajak umat Islam untuk mencontoh pribadi Rasulullah
SAW yang telah memberi teladan luar biasa dalam membangun masyarakat
beradab. "Tidakkah Nabi Muhammad SAW telah mengemban misi Allah SWT yang
juga luar biasa, yaitu mengajarkan dan mengemban Islam sebagai penabur
rahmat bagi semesta alam. Insya Allah kita bisa meneladaninya," kata
Presiden.
Sebagai seorang Muslim, Presiden mengaku sangat keberatan jika
agama Islam disalahtafsirkan dan disalahgunakan. Islam, kata dia,
menyukai kedamaian dan kasih sayang antarsesama. Islam tidak identik
dengan kekerasan dan perusakan.
"Islam juga tidak identik dengan main hakim sendiri. Justru,
kelompok yang melakukan kekerasan atas nama Islam, merekalah yang
mencederai dan membuat aib untuk agama Islam," kata Presiden.
Di tengah kehidupan masyarakat majemuk, Presiden meminta kepada
warga yang tidak menjalankan puasa untuk menghormati mereka yang
berpuasa. Toleransi dan tenggang rasa harus dijalankan.
"Yang berpuasa justru bisa menjalankan ibadahnya secara khusyuk
dan menjauhi perilaku yang bisa membuat ibadah puasanya tidak punya
nilai apa-apa, misalnya, melakukan aksi-aksi kekerasan dan perusakan,
termasuk tindakan kekerasan yang mengatasnamakan agama," papar Presiden.
Editor : Inggried Dwi Wedhaswary
Tidak ada komentar:
Posting Komentar