Gedung Putih Ditutup
Oleh Bryan Enk | Movie Talk
Akhir
pekan ini kita menyaksikan debut “White House Down”, film ekstravaganza
yang bertujuan membuat bintang “Magic Mike” Channing Tatum menjadi
aktor laga bonafide dan menambahkan aktor “Django Unchained” Jamie Foxx
ke dalam daftar presiden Amerika Serikat di layar lebar.
Film
itu bisa digambarkan sebagai “Die Hard at 1600 Pennsylvania Avenue”
(deskripsi yang sama juga bisa disematkan ke “Olympus Has Fallen” yang
tayang lebih dahulu). Petugas polisi ibu kota John Cale (Tatum), yang
gagal mencapai mimpinya menjabat sebagai agen Secret Service, akhirnya
melindungi presiden dengan cara tidak biasa ketika Gedung Putih dikuasai
kelompok paramiliter.
Muncul pertanyaan menarik: Apa yang
terjadi ketika Gedung Putih betul-betul ditutup, dan seperti apa
rasanya? Kami berbicara dengan sejumlah orang yang pernah mengalaminya
kejadian ini langsung.
Dave
Anderson, staf komunikasi Gedung Putih selama pemerintahan Clinton dari
1992-1995, mengenang penutupan Gedung Putih sebagai hal yang mengerikan
dan lucu.
“Secret Service berpatroli di wilayah itu setiap hari,
dan ada insiden di tempat parkir yang diperuntukkan bagi staf senior
dan fotografer Gedung Putih,” ujar Anderson, yang saat ini bekerja
sebagai seorang fotografer. “Ada seorang fotografer yang memiliki mobil
jelek. Anjing pelacak bom, yang dilatih untuk duduk jika merasakan
sesuatu yang mencurigakan, tiba-tiba duduk di sebelah mobil jelek itu.”
Apa yang terjadi setelahnya mirip dengan film fiksi ilmiah beranggaran rendah atau salah satu episode dari “The Twilight Zone”.
“Setiap
orang harus menyingkir dari sisi bangunan tempat mobil itu berada,”
kata Anderson. “Saya mengintip dari jendela dan melihat ke arah tempat
parkir itu, dan terdapat orang-orang berlalu-lalang di sekitarnya
mengenakan mirip pakaian bulan dari era 1960-an, semacam perpaduan
antara pakaian luar angkasa dan robot dari ‘Lost in Space’. Mereka
memeriksa mobil itu, dan tentu saja, semuanya normal-normal saja, dan
kami semua mendapatkan status aman.”
Ada sedikit ketegangan
selama situasi itu terjadi, kenang Anderson, walaupun pada akhirnya
semua orang tampak tenang, “Tidak ada rasa takut atau sejenisnya,”
katanya.
Istilah “penutupan” mungkin mendorong munculnya gambaran
sebuah pintu besi raksasa yang menutup dan menyegel semua di dalam
Gedung Putih, seperti film “House on Haunted Hill” pada 1999. Namun
Anderson mengatakan, “tidak ada hal fisik yang terjadi di gedung itu”
selama proses penutupan berlangsung.
Malah, poin keseluruhan
dalam situasi semacam itu adalah “untuk mengeluarkan Presiden, bukan
mengurungnya di dalam,” menurut Ronald Kessler, pengarang “In the
President Secret Service: Behind The Scenes with Agents in the Line of
Fire and the President they Protect.”
“Mengevakuasi Presiden
merupakan gagasan intinya,” kata Kessler membahas saat protokol
“penutupan” diterapkan. “Terdapat bunker bawah tanah dengan kedalaman
enam lantai di bawah Gedung Putih yang sedang dalam pembangunan,
walaupun untuk saat ini ada terowongan bawah tanah yang mengarah keluar
Gedung Putih. Intinya adalah mengupayakan membawa Presiden keluar.”
Kessler
juga mengatakan jika Presiden bisa dievakuasi di atas permukaan tanah,
dia mungkin akan menggunakan limo pribadinya, “The Beast,” yang
dilengkapi pintu antipeluru setebal delapan inci (sekitar 20,3 cm) dan
jendela serta sistem oksigen sendiri.
The Beast tentunya juga
bisa mengalami sistem “penutupan.” Menurut Business Insider, mobil itu
bisa tertutup rapat jika sewaktu-waktu terjadi serangan biokimia. Tanki
bahan bakarnya terlindung busa sehingga tidak akan meledak. Mobil itu
memiliki lensa penglihatan malam dan bahkan gas air mata. Menurut
beberapa laporan, mobil itu juga membawa pasokan darurat tipe darah
Presiden.
Jadi tampaknya Gedung Putih sudah sangat siap untuk
menghadapi segala ancaman potensial. Mungkin hanya tinggal menunggu
waktu saja sebelum Channing Tatum berkeliaran dengan kaus ditambahkan
sebagai bagian dari protokol penutupan resmi.
“White House Down” ditayangkan mulai 28 Juni.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar