Rabu, 30 Oktober 2013

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan Yunus Husein mengaku terkejut dengan penangkapan pejabat Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan. Menurut dia, jaringan pejabat yang sering bermain di Ditjen Bea dan Cukai tergolong lebih rapi daripada Direktorat Jenderal Pajak.
Pejabat Bea Cukai Dinilai Lebih 'Sakti' dari Pajak  
Pejabat Bea Cukai Dinilai Lebih 'Sakti' dari Pajak
"Selama ini mereka memang cukup 'sakti'," ujar dia ketika dihubungi, Selasa, 29 Oktober 2013.
Yunus menuturkan, jaringan Ditjen Bea dan Cukai begitu kuat sehingga banyak Laporan Hasil Analisis PPATK yang menyebut pejabat dengan rekening gendut malah tak berlanjut ke proses hukum. "Sering kandas di tengah jalan," katanya.
Uang kartal

Pejabat Bea Cukai lebih 'rapi' dari Pajak

Penangkapan yang dilakukan Polri, kata dia, merupakan kemajuan signifikan dari upaya pembersihan di Ditjen Bea dan Cukai. Ia mengaku tak menduga Kepolisian bisa menindak Heru.
Sebelumnya, Kepolisian membenarkan telah menangkap pejabat Ditjen Bea dan Cukai Heru Sulastyono. Ia ditangkap bersama mobil mewahnya. Heru sebelumnya pernah menjabat Kepala P2 Bea Cukai Tanjung Priok. PPATK pernah memasukkan Heru ke dalam daftar pejabat dengan rekening tak sesuai profil pendapatan.
FEBRIANA FIRDAUS

Tidak ada komentar:

Posting Komentar