Rabu, 23 Oktober 2013

SBY Mengaku Di-bully Media Massa

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku sebagai salah satu korban pers. Namun ia juga berterima kasih karena kritik dan kecaman dari media telah menjadi cambuk baginya untuk melaksanakan tugas dengan lebih baik dan membuatnya bertahan. ”Saya korban pers, tapi sekaligus saya berterima kasih kepada pers,” tutur Presiden Yudhoyono, dalam acara dengan Pengurus Pusat Persatuan Wartawan Indonesia di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Rabu 23 Oktober 2013.
Rapat terbatas bidang ekonomi (Foto: Antara/Prasetyo Utomo)

SBY curhat jadi korban bulan-bulanan pers

SBY Mengaku Di-bully Media Massa  
SBY Berterima kasih di kritik oleh media bila tidak dikritik kebijakannya akan aneh-aneh
Menurut Yudhoyono, jika tidak dikritik ataupun dikecam sejak hari pertamanya sebagai Presiden RI, banyak kemungkinan yang bisa terjadi. Misalnya, dia dan pemerintahannya sudah jatuh. ”Bisa jadi saya semau-maunya, gegabah dalam mengambil keputusan, atau mungkin kebijakan saya malah aneh-aneh,” ujar Presiden.
Gambar Sby Mengeluh

Dalam kesempatan itu, Presiden mengungkapkan isi hatinya alias curhat tentang pemberitaan media massa. Presiden mengkritik beberapa hal yang terkait pemberitaan media, antara lain berita dengan sumber yang tak jelas, penggunaan media sosial sebagai sumber berita yang tidak dapat dipertanggungjawabkan, berita yang berbau fitnah, pers yang mengadili, serta berita yang tidak melalui cek silang.
Presiden mencontohkan, berita penunjukan Komisaris Jenderal Sutarman sebagai pengganti Kepala Kepolisian RI Jenderal Timur Pradopo. Dalam pemberitaan, ujar Yudhoyono, disebutkan pengajuan nama Sutarman tidak diusulkan oleh Kepala Polri, melainkan hasil lobi seseorang kepada Yudhoyono (berita terkait lainnya di sini dan di sini)
Presiden mengatakan berita tersebut tidak benar. Ia menegaskan, sesuai dengan undang-undang dan aturan, pihak yang mengusulkan nama calon Kepala Polri adalah Komisi Kepolisian Nasional dan Kepala Polri sendiri, dengan mengajukan nama secara tertulis kepada Presiden.
ANTARA

Komen2:
Itulah prestasi sby,selain pandai twiteran beliau pakarnya mengeluh&curhat, giliran menangani masalah sosial hadeeeeh...jng di tanya deeeeh. okelah kalo begitu lanjutkan!!!!!

ini presiden paling lebay yang pernah ada.. sedikit" curhat.. sedikit" curhat... gaji kurang curhat, di kritik curhat....
mending sebelum bapak curhat bapak liat balik dah kenapa bapak sampai seperti itu... sudah partainya bermasalah nomor satu saat ini tentang korupsi, masih juga pasang muka sok lugu curhat sana sini... mana omongannya dulu yang katanya SIAP BASMI KKN?!! jangan curhat mulu pak! 


ah mas presiden ... itu mah biasa mas presiden ... kalau nggak mau "di"bully" ya jangan jadi pejabat negara lah ... saran saya mas presiden ... coba belajar dari bang Jokowi ... santai dan cerdas dalam menanggapi ... lah kalau curhat melulu? wah ... curhat cukup dengan istri aja mas presiden ... gitu mas

dari jamannya jadi menko di era presiden megawati, nih orang kerjanya cuma pencitraan aja, memposisikan dirinya seolah olah teraniaya, biar orang pada kasihan dan simpati...preeeet 

1 komentar:

  1. Mengeluh itu manusiawi tetapi pejabat apalagi presiden mengeluh itu pertanda tak mampu atasi solusi tugasnya .. alias bingung dan ragu lupa dengan kekuasaannya malah takut dengan kekuasaanya

    BalasHapus