Dampak banjir dan longsor di Manado di antaranya merusak rumah, pertanian, dan infrastruktur. |
TEMPO.CO, Jakarta
-Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian
akibat banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara mencapai Rp 1,87
triliun. Hingga Ahad, 19 Januari 2014 malam, mencana ini telah
menewaskan 19 orang di Manado, Tomohon dan Minahasa.
Pengungsi Banjir Manado Mulai Diserang Penyakit |
Bencana terjadi di delapan kabupaten/kota yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kep Sangihe dan Kep Sitaro. Sutopo mengatakan TNI menurunkan 1.000 personel untuk membersihkan lumpur.
Sutopo menambahkan pesawat Hercules mengalami gangguan saat ini ada di Balikpapan. Menurutnya bantuan logistik dan peralatan dari BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan diangkut dengan pesawat Hercules TNI AU sebanyak 5 kali penerbangan. "Kebutuhan mendesak alat untuk membersihkan lumpur, alas tidur, paket kesehatan, pakaian, perlengkapan masak, air bersih," katanya.
Banjir dan longsor di Sulawesi Utara, kata Sutopo, masih berstatus bencana tingkat provinsi. Gubernur Sulawesi Utara memimpin penanganan darurat.
YANDI
Baca kainnya:
Banjir Sulawesi Utara: 13 Tewas, 40 Ribu Mengungsi
Kalla Tinjau Banjir Manado, SBY Buka Acara di Bali
Kerugian Bencana di Manado Ditaksir Rp 1,8 Triliun
PU Bantu Air Bersih untuk Sulawesi Utara
Tim Evakuasi Longsor Tomohon Lanjutkan Pencarian Korban
BMKG: Banjir Sulut Akibat Anomali Cuaca
Pengungsi Banjir Manado Mulai Diserang Penyakit
Korban Banjir Manado Terharu dengan Lagu Ungu
Cara Korban Banjir Manado Agar Tetap Makan
Kisah Memilukan Gadis Remaja di Banjir Manado
Tidak ada komentar:
Posting Komentar