Jumat, 24 Januari 2014

Ariel Sharon Meninggal


TEMPO.CO, Tel Aviv -Mantan Perdana Menteri Israel, Ariel Sharon, meninggal pada usia 85 tahun pada Sabtu 11 Januari 2013. Sharon meninggal dalam perawatan di rumah sakit Sheba Medical Center di luar ibu kota Tel Aviv.
Ariel Sharon Meninggal
Mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon menghadiri pertemuan dengan Presiden Israel Moshe Katsav di Yerusalem, 21 Februari 2005. REUTERS/David Furst
Selama delapan tahun, Sharon dirawat dalam keadaan koma setelah terserang stroke. Perdana Menteri Israel periode 2001-2006 ini pun mengembuskan napas terakhirnya di rumah sakit tersebut. Namun, belum ada penjelasan dari rumah sakit yang merawatnya terkait meninggalnya Sharon.

Pada Kamis lalu, dokter yang merawat Sharon mengatakan kondisi Sharon memburuk. Menurutnya, Sharon mengalami kerusakan beberapa organ termasuk ginjal. (Baca:Ariel Sharon Alami Gagal Organ Tubuh )

“Kesehatan Sharon menunjukan tanda-tanda menurun secara bertahap, dan hidupnya dalam bahaya,” kata dia, yang dikutip dari situs BBC. (Baca: Israel Sudah Bersiap Makamkan Ariel Sharon)

Bagi kebanyakan orang Israel, Sharon merupakan seorang prajurit yang heroik, setelah memimpin kampanye dalam perang 1967 dan 1973. Dia memiliki julukan "Jagal dari Beirut". (Baca: Muasal Julukan 'Jagal dari Beirut' Ariel Sharon)


Senin, 20 Januari 2014

Kerugian banjir Manado mencapai Rp1,87 T


Sejumlah warga membersihkan lumpur rumahnya setelah terendam banjir di Manado, Sulawesi Utara. Foto: Antara/Fiqman Sunandar
Dampak banjir dan longsor di Manado di antaranya merusak rumah, pertanian, dan infrastruktur.

TEMPO.CO, Jakarta -Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memperkirakan kerugian akibat banjir bandang dan longsor di Sulawesi Utara mencapai Rp 1,87 triliun. Hingga Ahad, 19 Januari 2014 malam, mencana ini telah menewaskan 19 orang di Manado, Tomohon dan Minahasa.
Pengungsi Banjir Manado Mulai Diserang Penyakit
Pengungsi Banjir Manado Mulai Diserang Penyakit
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan banjir dan lonsor mengakibatkan kerusakan rumah, kerusakan fasum, pertanian dan peternakan, kantor, infrastruktur dan sebaginya. Sedikitnya ada 15 ribu jiwa mengungsi. "Pencarian korban longsor di Tomohon masih terus dilakukan," kata Sutopo dalam siaran pers, Ahad 19 Januari 2014 malam.
Bencana terjadi di delapan kabupaten/kota yaitu Kota Manado, Kota Tomohon, Minahasa, Minahasa Utara, Minahasa Selatan, Minahasa Tenggara, Kep Sangihe dan Kep Sitaro. Sutopo mengatakan TNI menurunkan 1.000 personel untuk membersihkan lumpur.

Sutopo menambahkan pesawat Hercules mengalami gangguan saat ini ada di Balikpapan. Menurutnya bantuan logistik dan peralatan dari BNPB, Kementerian Sosial, dan Kementerian Kesehatan diangkut dengan pesawat Hercules TNI AU sebanyak 5 kali penerbangan. "Kebutuhan mendesak alat untuk membersihkan lumpur, alas tidur, paket kesehatan, pakaian, perlengkapan masak, air bersih," katanya.
Banjir dan longsor di Sulawesi Utara, kata Sutopo, masih berstatus bencana tingkat provinsi. Gubernur Sulawesi Utara memimpin penanganan darurat.
YANDI

Baca kainnya: 
Banjir Sulawesi Utara: 13 Tewas, 40 Ribu Mengungsi
Kalla Tinjau Banjir Manado, SBY Buka Acara di Bali
Kerugian Bencana di Manado Ditaksir Rp 1,8 Triliun
PU Bantu Air Bersih untuk Sulawesi Utara
Tim Evakuasi Longsor Tomohon Lanjutkan Pencarian Korban
BMKG: Banjir Sulut Akibat Anomali Cuaca
Pengungsi Banjir Manado Mulai Diserang Penyakit

Korban Banjir Manado Terharu dengan Lagu Ungu
Cara Korban Banjir Manado Agar Tetap Makan
Kisah Memilukan Gadis Remaja di Banjir Manado


 




Pantai Kuta Kotor

Sampah di Pantai Kuta, Dulu Berkah Kini Bencana
TEMPO.CO , Badung: Permasalahan sampah di pesisir barat Pulau Bali ternyata sudah berlangsung sebelum 1980-an. Bedanya, dahulu keberadaan sampah kiriman ini menjadi berkah bagi masyarakat di kawasan pesisir, seperti Kuta, Legian, Seminyak hingga Kedonganan.
Sampah di Pantai Kuta, Dulu Berkah Kini Bencana
Sampah di Pantai Kuta, Dulu Berkah Kini Bencana
Petugas kebersihan mengumpulkan sampah ke alat berat untuk dibuang dari Pantai Kuta, Bali. Foto: Tempo/Johannes P Christo
Pada tahun 1980-an, masyarakat senang mendapat sampah, untuk dimanfaatkan sebagai pupuk
"Kalau masyakat dibawah tahun 80an itu malah senang. Sampah itu merupakan berkah. Karena dulu tidak ada sampah plastiknya. Maka sampah itu dipakai lemekan (pupuk)," kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Badung Puspa Negara, yang berasal dari Legian, Minggu 19 Januari 2014.
Menurut Puspa, pantai sepanjang 7,5 kilometer itu dulu dipenuhi sampah organik dan batang kayu. Kehadiran sampah organik itu dimanfaatkan oleh masyarakat untuk membuat pupuk. Sedangkan batang kayu digunakan untuk bahan kayu bakar, bahan baku kesenian bahkan kayu yang berkualitas bagus digunakan sebagai bahan bangunan.
Semenjak 1990 ke atas, komposisi sampah kiriman lebih banyak sampah plastik. Sehingga tidak bisa dimanfaatkan dan cenderung mengganggu wisatawan.
Sementara, salah seorang tokoh pemuda asal Kedonganan, Yustisia Samarariana, mengatakan sampah di sepanjang pesisir barat Bali belum mencapai kondisi yang paling berbahaya. "Ini belum berbahaya, nanti ada gostnet (jaring hantu) yang muncul. Nanti ada dah, lumba-lumba yang terdampar, penyu yang terpotong siripnya," ujar pria yang juga merupakan dokter hewan ini.
PUTU HERY INDRAWAN

Baca lainnya:
Jimbaran diserbu sampah
60 ton sampah per hari
KBT penuh sampah

Pengusaha Indonesia Mendapat hadiah Rp 9,4 Milyar

Pengusaha Indonesia ketiban rejeki Rp 9,4 M di Bandara Changi
MERDEKA.COM. Pengusaha Indonesia bernama Irvung Tio mendapatkan hadiah undian sebesar SGD 1 juta atau setara Rp 9,4 miliar. Undian ini dimenangkan setelah Tio membelikan istrinya sebuah kosmetik di Bandara Changi, Singapura tahun lalu.
Pengusaha Indonesia ketiban rejeki Rp 9,4 M di Bandara Changi
Pengusaha Indonesia ketiban rejeki Rp 9,4 M di Bandara Changi
Demikian dikutip dari Asiaone.com, Minggu (19/1). Pria yang bekerja di perusahaan industri manajemen limbah berbasis di Jakarta ini tidak pernah menyangka bakal memenangkan sebuah program Bandara Changi bernama 'Be a Changi Millionaire'.https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7652665299282593104#editor/target=post;postID=964745675335755764;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=link
Tio menjadi salah satu dari 6 finalis seluruh dunia. Selain dirinya juga ada 2 orang dari Singapura, 2 orang dari China, dan seorang dari Rusia.
Hari ini, Tio bersama keluarganya berkumpul di Terminal 3 Bandara Changi untuk menyaksikan proses pengundian. Pengundian menyisakan Tio dengan Thum Pei Xing dari Singapura sebagai kontestan akhir. Pada akhirnya pengundian memutuskan Tio sebagai pemenang.
Sumber: Merdeka.com

SBY Lengser Tinggalkan Beban Hutang

Jelang lengser, SBY tinggalkan beban utang Rp 8,9 juta per orang
MERDEKA.COM. Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) menyatakan, jelang berakhirnya masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), pemerintah meninggalkan utang sebesar Rp 8,9 juta pada setiap orang. Angka ini didapat jika melihat posisi jumlah total utang negara pada 2013 sebesar Rp 2.277 triliun dan ditambah defisit APBN 2014 Rp 175,3 triliun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Antara/Andika Wahyu
Utang negara saat ini Rp2.277 T. Jika dibagi rata-rata, tiap penduduk punya utang Rp8,9 juta.
Jelang lengser, SBY tinggalkan beban utang Rp 8,9 juta per orang
Jelang lengser, SBY tinggalkan beban utang Rp 8,9 juta per orang
"Kalau dibagi rata-rata setiap satu penduduk, dengan jumlah total pada tahun 2013 sebanyak 255 juta orang, maka setiap penduduk mempunyai utang sebesar Rp 8,9 juta per orang," ujar Direktur Investigasi dan Advokasi FITRA, Uchok Sky Khadafi, dalam keterangan tertulis pada merdeka.com di Jakarta, Minggu (19/1).
Berdasarkan data FITRA, yang diolah dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang Kementerian Keuangan RI, beban utang tiap orang warga Indonesia tiap tahunnya terus meningkat. Di antaranya, pada 2012, beban utang seorang penduduk mencapai Rp 7,7 juta di mana total utang negara mencapai Rp 1.978 triliun. Di 2011 sebesar Rp 7 juta saat utang negara mencapai Rp 1.809 triliun.
FITRA menegaskan keputusan berutang pemerintah ternyata tidak produktif. Salah satunya terlihat dari kasus peminjaman siaga pada medio 2012.
Sampai dengan 31 Desember 2012, pemerintah telah menandatangani delapan perjanjian pinjaman siaga dengan World Bank, ADB, JBIC dan Pemerintah Australia dengan total komitmen sekitar USD 10,5 miliar. Sampai tahun pengelolaan 2012, pinjaman siaga baru dimanfaatkan sebesar JPY 35 miliar atau setara dengan USD 350 juta. "Jadi, pinjaman siaga lainnya sampai belum dimanfaatkan," tuturnya.
Di sisi lain, pemerintah telah membayar biaya komitmen dana cadangan siaga tersebut sebesar Rp 87,43 miliar. "Dan biaya sebesar Rp 87,43 milyar berarti rakyat yang harus bayar," ucapnya.

Baca Lainnya:
Sejarah SBY Mau Aktif di Media Sosial
SBY Terima 2 Ribu SMS dan 70 Surat Tiap Minggu
SBY Bahas Soal Fitnah di Buku 'Selalu Ada Pilihan'  
SBY Pernah Diteror Bom Sampai Asap Misterius
Loyalis Anas Tuding SBY Tiru Waktu Peluncuran Buku
SBY Tak Disebut Presiden Saat Peluncuran Bukunya

Ruhut: Sindir SBY, Anas Manusia Enggak Bersyukur
Cerita SBY didamprat gara-gara jatah kursi menteri
Ini komentar SBY soal blusukan yang dilakukan Jokowi